Cinta yang Nyata

         Hari yang cerah. Matahari bersinar damai untuk makhluk di bumi ini. Tapi tak secerah hati Windy. Windy terlihat muram setiap hari. Tak seperti wajah teman- temannya yang gembira. Lebih muram lagi ketika teman- temannya berduaan dengan pasangan mereka. Betapa irinya hati Windy. Prinsip yang Windy jaga sampai sekarang "pacaran hanya sekali nikah pun sekali".
Sampai saat ini belum pernah Windy pacaran dengan cowok manapun. Padahal banyak cowok yang mengatakan cinta padanya, bahkan Windy menyukai salah satu dari mereka. Tapi prinsip itu selalu muncul di benaknya ketika ia hendak menerima cinta.

         Sampai pada suatu kisah, Windy bertemu dengan cowok aneh. Namanya Ariel. Dia anak yang selalu ceria tapi dibalik keceriaan itu Ariel menyimpan misteri. Ya, misteri. Konon katanya dulu ketika d SMP dia tak punya teman, temannya hanya satu yaitu pacarnya sendiri. Aneh sekali, Windy begitu teresimang melihat wajahnya, padahal dia biasa saja. Ya kata Dina, teman Windy. Windy telah jatuh cinta padanya. Windy tak pernah mengakui itu semua. Akhirnya lama kelamaan dia menyadarinya. Tapi sayang Ariel sudah punya pacar. Windy hanya menganggap Ariel sebagai kakak. Tapi mata orang lain melihat Windy dan Ariel adalah pasangan, terserah apa kata orang. Windy bertekat untuk mengungkapkan perasaannya ketika dia sudah lulus.
           Cinta itu tak rapuh, meskipun bertemu dengan cowok sekeren apapun. Tapi lama- lama Windy sadar kalau itu cinta bukan cinta selayaknya cinta. melainkan cinta terhadap sesama saudara pada umumnya. Dalam sebuah acara Windy bertemu dengan cowok yang lucu. Dia adalah adik kelas Windy. Ada rasa yang aneh menghampiri hati Windy. Entah perasaan apa itu, cinta, kagum, ataukah cuma sebatas suka. tapi karena dia adik kelas Windy, Windy yakin itu hanya rasa suka sebatas menit dan akan hilang dalam sekejap. Rasa tak kuasa untuk meninggalkan acara tersebut datang, Windy merasa aneh. Tapi dia harus pulang. Untuk pertama kalinya Windy menjabat tangan cowok itu yang dingin. Ya mungkin karena keadaan hujan.
Windy merasa jantungnya berdegup kencang ketika tangan dingin itu menempel di tangannya. Mungkinkah dlm waktu yang sama Windy mencintai dua cowok. Dilema yang aneh. Windy menanggapi perasaan itu dengan hati yang tenang, dia meyakinkan pada dirinya kalau dia tak mungkin jatuh cinta pada cowok itu, cuma sebatas kekaguman.
           Keesokan harinya, Windy sekolah dengan hati yang kacau, kemudian ada panggilan dari ketua organisasi. Windy menghadirinya dengan muka yang masam. Ternyata cowok itu juga ada disana. Setelah rapat selesai,Windy malas untuk pulang, karena suasana saat itu sangat panas. Dalam rungan rapat itu hanya ada Windy, Aly, Inez, dan cowok itu. Aly bertanya pada Windy tentang PRnya. tapi saat itu Aly tak membawa buku. Dan cowok itu meminjamkannya. Cowok itu begitu cuek dan sibuk main game HP. Mukanya terus menghadap layar HP dan tak menghiraukan siapapun yang ada disampingnya. Padahal Windy mencuri waktu meliriknya. Karena Windy bosan Windy mengerjakan latihan soal yang ada di buku kimia cowok itu. Begitulah Windy, tak bisa diam kalau lihat soal yang dia bisa. Aly bosan berada dalam ruangan itu. Dia dan Ines keluar. hanya ada Windy dan cowok itu. Windy berbincang- bincang dengannya dengan perasaan deg- degan. Betapa bodohnya Windy, setelah lama ngobrol dengancowok itu, dia belm tahu namanya. Ya apalah arti sebuah nama. Tapi akhirnya Windy tanya dengan malu- malu. Namanya adalah Mike. Setelah tahu namanya, ada rasa ingin menyapa setiap hari. tiba- tiba Inez bertanya sambil beteriak dari depan puntu ruang rapat. "Udah jadian tah???",teriak Inez. Dengan serentak Windy dan Mike menjawab "udah, barusan putus". Lucu sekali suasana saat itu. Mike juga mengkritik photo Windy di facebook. Katanya photo Windy terlihat sombong. Padahal gak. Setelah suasana diluar sudah tidak panas lagi, Windy bersiap untuk pulang. Tapi yang lain tak langsung pulang melainkan ke Gedung olahraga untuk rapat dengan senior. Windy sebenernya ingin ikut, tapi dia pasti sudah dtunggu oleh ibunya di rumah. Rasa sesal mengiringi langkah Windy pulang, rasanya dia ingin menyusul mereka tapi sudah dekat dengan rumah. Dirumah pun dia tak semangat. Bahkan, langsung tidur.
             Esok harinya adalah awal liburan yang membosankan bagi Windy, sungguh aneh tetapi nyata. Padahal semua pelajar suka liburan, tapi tidak bagi Windy karena dia tak punya teman bermain di rumah.
Ya cuma ada laptop yang menemani Windy. Dia cuma bisa online dan cari teman dari dunia maya alias internetan. Windy isenk membuka facebooknya, ternyata Mike add Windy sebagai temannya. Oh....tahukah perasaan Windy saat itu. Dia sangat senang, sampai dia salah tingkah, untung aja online di kamar. Mungkin kalau di luar, Windy akan disangka orang gila. Mulai saat itulah, kisah cinta ghaib itu dimulai. tiap hari Windy online terus. dia meninggalkan laptopnya cuma ketika mandi, sholat, dan kalau ibunya memanggilnya. Tapi tentunya setiap pagi dia harus membantu ibunya masak dan bersih- bersih rumah.
             Hari pertama, Windy hanya chating tentang hal biasa, tanya alamat rumah, ya selayaknya orang yang baru kenal lah. Sesekali mereka saling bercanda. Mike mengomentari photo Windy yang aneh. Dalam komentar itu sudah mulai ada kata sayang. Oh....so sweet banget dech. Itu cuma bayangan Windy, bukan bayangan penulis. Ketika Mike menanyakan alamat rumah pada Windy, Windy tak mau menjawab karena dia takut Mike tiba- tiba mendatangi rumahnya. Windy terlalu paranoid sama cowok, maklum lah gag pernah ada cowok yang main kerumahnya sejak dia lulus MI. yah paling cuma teman MI. Karena Windy jengkel dia bertanya pada Mike,"mau ngelamar tah, pake tanya alamat rumah segala?", gurauan Windy. Eh tak diduga Mike malah menjawab YA. tak tahu itu jawaban bercanda atau serius. Menurutmu serius tidak??? Windy menaggapi jawaban itu dengan mengatakan kalau dia mau dilamar asalkan dia sudah lulus kuliyah, tapi kuliyah Windy lama sekali. Karena dia ingin melanjutkan ke fakultas kedokteran. Ya meskipun kedokteran adalah tujuan utamanya, tapi tak apalah sambil menunggu Mike lulus kuliyah juga. Biar nanti Mike yang lebih dulu lulus. Windy mengatakan pada Mike kalau ini dia anggap sebagai janji bahkan mungkin nadzar. Karena Windy tak suka menjalani sesuatu tanpa keseriusan. Meskipun kalau dipikir mustahil tapi Windy tak menggubris apapun omongan orang jika tahu hal ini. Karena nadzar itulah, Windy lama- lama jadi semakin sayang pada Mike. Dan Mike pun juga begitu.
               Semakin hari mereka semakin akrab (di chating). Bahkan memakai panggilan sayang. Padahal Mike sudah punya pacar. Suatu kali pacarnya marah pasda Mike karena Mike memanggil Windy sayang di comment facebooknya. Sampai Windy merasa tak enak hati dan merasa bersalah. Kasian sekali Windy, baru pertama merasakan indahnya dipanggil sayang, ternyata ada saja halangan. Terkadang Windy menyesal kenapa harus menyayangi orang yang lebih muda darinya dan sudah punya pacar pula. Windy jadi merasa seperti selingkuhan. Tapi Windy sudah membuat comitment dengan Mike kalau Mike boleh berpacaran sesuai kehendaknya sebelum dia menikahinya nanti. Berapapun Windy tak peduli yang penting WIndy harus jadi yang terakhir dan yang terutama. Sebenarnya sanksi juga membiarkan dan merelakan orang yang dicintai berdua dengan orang lain, tapi Windy memang bukan siapa- siapa. Pacar? Bukan. Adik? bukan. Selingkuhan? bukan. kakak? cuma kakak kelas yang gag berhak mengatur. Apalagi istri? Akad nikah saja masih jadi bayangan. Windy hanya bisa berharap bayangannya menjadi kenyataan. Maka dari itulah, Windy tak berhak mengatur kehidupan Mike. Apalagi melarangnya. Windy hanya ingin menjadi orang yang Mike sayangi sampai mati yang bisa diajak untuk berjuang bersama dijalan Allah. Dan bermuara di ikatan sakral yang disunnahkan oleh rasulullah Muhammad yaitu pernikahan. Mungkin ini tak bisa disebut ta'aruf tapi bisa disebut tanazur. Ya, begitulah kisah cinta mereka yang rumit.
              Penulispun bingung, apakah yang dipikirkan oleh WIndy dengan merelakan orang yang dia sayangi untuk menjadi pacar orang lain. Mungkin ini yang disebut berkorban atau bisa juga disebut pengabdian. Windy memang aneh. Tiap hari selalu memikirkan Mike. Kenapa Mike harus suka padanya, sempat terpikir kalau ini nyata atau hayalan. Tapi Windy cuma bisa menjalani apa yang dipilihkan Allah untuknya. Tawakal memang jalan yang terbaik. Tapi Windy juga berdoa semoga memang Mike lah jodohnya. Hari libur yang membosankan itu segera berakhir. Rasanya lega akan sekolah lagi. Tapi kenapa rasa grogi datang, mungkin karena tak tahu apa yang harus diomongkan dengan Mike.
              Hari ini adalah hari yang menggembirakan bagi Windy. Padahal biasanya hari sabtu itu hari yang sangat membosankan baginya,tapi sekarang tidak lagi karena ada Mike. Mike memang telah mengubah warna hidup Windy yang tadinya sepi menjadi ramai. Karena ini kisah cinta windy dan Mike, jadi penulis tak menceritakan keseharian Windy dan Mike. Singkat cerita, ketika bel pulang sekolah berbunyi, Windy dengan sigap membereskan buku- bukunya. Karena ingin segera bertemu dengan Mike. Teman- temannya sungguh bingung melihat tingkah Windy, biasanya Windy selalu pulang terakhir tapi tiba- tiba dia pulang duluan. Di depan ruang organisasi, mata Windy menjelajah semua sudut mencari Mike. Setelah tahu dimana dia, eh Windy malah berdiri menjauh darinya. Mike menghampiri Windy. degup kencang jantung Windy secepat bunyi kereta api. Bukan tut...tut...tut...tapi dag...dig...dug...duar..!!!!
               Mike mengajak Windy bicara, tiba- tiba wajah Mike melihat Windy,tak disangka Aly mencuri moment itu dengan mengambil foto diam- diam. kejadian yang sangat lucu, rambut Mike kotor. Windy membersihkan rambut Mike. tapi Mike jangkung, sehingga dia harus menunduk. Suasana yang sangat romantis menurut penulis. Setelah organisasi itu....
0 Responses